Kamis, November 29, 2007

Anak Sering Nonton TV, Orangtua Harus TTS
Oleh : Melly Febrida - detikcom Jakarta -
Kesibukan orang tua membuat waktu bersama anak hanya 20 menit pada weekend. Anak-anak pun merasa sumpek karena tidak mendapat perhatian. Mereka akhirnya lari ke televisi (TV), internet, play station (PS). Orangtua pun diwanti untuk TTS. Artinya tegas, tegar dan sabar dalam menentukan jadwal. "Berdasarkan penelitian YPMA, anak-anak menonton TV 30-35 jam/minggu atausekitar 1.560-1.820 jam/tahun, bermain PS selama 10 jam/minggu. Belum termasuk internet dan HP. Sedangkan untuk belajar hanya 1.000 jam/tahun,"kata psikolog Elly Risman Musa SPsi.Elly menyampaikannya dalam Media edukasi bertemakan Modalitas Visual Dukung Optimalkan Kecerdasan Anak di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta, Rabu(28/11/2007).
Jika orangtua tidak TTS, lanjut Elly, aturan jadi tidak efektif. Selain itu anak hendaknya dianggap sebagai pribadi. "Kekeliruan terbesar suka orang tua nggak baca bahasa tubuh dan mengabaikan perasaan," imbuhnya.
Elly menjelaskan, di era layar ini, memang banyak manfaat yang didapat seorang anak dari kemajuan teknologi. Namun era layar ini juga berdampak negatif terhadap perkembangan anak, baik fisik maupun jiwa. Teknologi layar, lanjut Elly, akan mempengaruhi otak, mata, dan jiwa serta prilaku mereka. Dengan menonton TV, mata anak akan searah sehingga tubuh tidak bergerak. Menurut Elly, menonton TV bagi anak juga tak hanya bisa dibatasi, orangtua juga harus menyiapkan kegiatan pengganti yang sama menariknya.
"Harus ada kesepakatan antara oangtua dengan anak untuk menentukan jadwal menonton dan bermain, dan khusus untuk televisi harus disepakati mengenai posisi menonton," imbuhnya. Anak bukan berarti harus dijauhi dari teknologi. Orangtua harus berkaca sejauh mana mereka mengetahui dampak era layar ini. Terkadang orangtua sekolah untuk ahli dalam kerjaan, tapi malah tak siap jadi orangtua.
Orangtua diharapkan tidak saling berharap karena orangtua punya andil dalam habit anak. "Sudah mama urus saja dulu, kalau yang tidak bisa nanti kasih tahu papa. Itu sudah tidak masanya lagi," ujarnya.

Tidak ada komentar: